RANTAI PENULARAN PENYAKIT
Penyakit Menular (communicable
disease) adalah Penyakait
menular (communicable disease) adalah penyakit infeksi yang dapat dipindahkan
dari orang atau hewan sakit, dari reservoir, ataupun dari benda-benda yang
mengandung bibit penyakit lainnya ke manusia-manusia sehat. Rantai penularan
penyakit adalah rangkaian sejumlah faktor yang memungkinkan proses penularan
suatu penyakit dapat berlangsung.
Faktor-faktor yang merupakan mata rantai penularan penyakit antara lain:
1. Sumber penularan
2. Hama penyakit
3. Pintu Keluar
4. Cara penularan
5. Pintu masuk
6. Kerentanan
Faktor-faktor yang merupakan mata rantai penularan penyakit antara lain:
1. Sumber penularan
2. Hama penyakit
3. Pintu Keluar
4. Cara penularan
5. Pintu masuk
6. Kerentanan
1. Sumber
Penularan
Sumber penularan
atau sumber infeksi adalah tempat dimana hama penyakit hidup dan berkembang
biak secara alamiah. Dari sumber infeksi inilah kemudian penyakit itu
menular kepada orang lain.
Sumber penularan penyakit dapat dibedakan
atas 3 macam, yaitu :
a. Manusia
( Human Reservoir )
Human
reservoir dapat berupa :
1. Orang sakit dengan gejala – gejala
yang jelas (kasus klinis)
2. Orang sakit dengan gejala – gejala
yang tidak jelas (kasus sub klinis)
3. Karier,
yaitu orang yang tidak sakit tetapi tubuhnya mengandung dan mengeluarkan hama
penyakit.
Sumber
penularan itu mengandung hama penyakit pada berbagai bagian tubuhnya, misalnya
dalam darah, paru – paru, hati dan sebagainya. Juga dalam berbagai produk yang dikeluarkannya, misalnya ingus,
ludah, dahak (sputum), urine, faeces, nanah , cairan luka dan lain – lain, yang
sewaktu – waktu dengan cara tertentu dapat menular kepada orang lain.
Manusia
sebagai reservoir dibagi menjadi :
a.
Reservoir
yang selalu sebagai penderita, contoh: cacar, TBC, Campak, Lepra
b.
Reservoir
sebagai penderita dan carrier, contoh difteri, kolera
c.
Reservoir
sebagai penderita, tetapi tidak dapat menularkan tanpa vector atau pejamu lain
contoh malaria dan filarial
b. Hewan ( Animal Reservoir )
Beberapa jenis hewan dapat menjadi sumber penularan
beberapa macam penyakit, seperti misalnya lembu dan biri- biri (penyakit
anthrax), anjing (penyakit rabies), tikus (penyakit pes) dan babi (cacing pita).
c. Lain – Lain Sumber Penularan
Sumber penularan lain misalnya tanah dan
udara. Di tanah terdapat berbagai bibit penyakit seperti misalnya spora dari
basil tetanus (Clostridium tetani), telur dari cacing – cacing (cacing ankylostoma,
ascaris dan lain – lain), yang dapat menimbulkan penyakit pada manusia. Di
udara bebas berterbangan bermacam – macam mikro organisme yang juga dapat
menimbulkan penyakit – penyakit seperti streptococcus, staphylococcus
dan lain – lain.
2. Hama Penyakit
Yang dimaksud
dengan hama penyakit adalah mikro organisme yang merupakan penyebab
penyakit pada tuan rumah. Hama penyakit dapat dibedakan atas 4 golongan
sebagai berikut, yaitu
a. Golongan hewan
1. Protozoa, contohnya Amoeba
dysentri, Trypanosoma gambiense, Plasmodium malariae
2. Cacing – cacing,
misalnya Filaria bancrofti, Ancylostoma duodenale, Taenia
solium.
3. Serangga, contohnya
Saarcoptes scabii penyebab penyakit scabies.
b. Golongan tumbuh – tumbuhan.
1. Bakteri, misalnya
bermacam – macam coccus, basil dan spirillium.
2. Jamur, contohnya Ptyriasis
versicolor penyebab penyakit panu.
c. Golongan virus
misalnya
virus DHF, AIDS dan Campak .
d. Golongan Rickettsia
Misalnya
Rickettsia rickettsi penyebab penyakit thypus bercak wabahi.
Hama penyakit
ini hidup dalam tubuh tuan rumahnya sebagai parasit. Mereka menimbulkan kerusakan pada sel – sel jaringan tubuh yang
ditempatinya, baik secara langsung maupun melalui toksin (racun) yang
dihasilkannya.
Disamping yang berisfat patogen sejati (obligat
parasit), terdapat juga hama penyakit yang bersifat patogen fakultatif
(fakultatif parasit oportunis) seperti misalnya Clostridium tetani dan Staphylococcus
aureus. Clostridium tetani yang sporanya banyak terdapat di
tanah, debu dan benda – benda yang kotor hanya akan menimbulkan penyakit
tetanus apabila secara kebetulan masuk ke dalam luka pada kulit. Staphylococcus
aure s yang banyak terdapat di udara bebas, baru akan menimbulkan
penyakit (radang) apa bila secara kebetulan sampai pada luka kulit.
3. Pintu Keluar
Pintu keluar adalah jalan yang dilalui oleh hama penyakit sewaktu
keluar/dikeluarkan dari tubuh tuan rumah. Beberapa jenis penyakit infeksi
memiliki pintu keluar yang berbeda-beda.
Pintu keluar
dapat berupa :
a.
Alat Pernafasan
Yaitu hidung dan
mulut, pada waktu penderita bernafas, berbicara, batuk, bersin, mengesang dan
atau mendahak. Ini terjadi misalnya pada penyakit TBC paru, influensa dan
difteria.
b.
Alat Pencernaan Makanan
Dalam hal ini
adalah mulut dan anus pada waktu penderita muntah dan atau berak, misalnya pada
penyakit kolera. Pada penyakit dysentri dan thypus perut yang tidak memiliki
gejala khas muntah, hama penyakit dikeluarkan hanya melalui anus bersama
faeces. Pada penyakit kolera hama penyakit dikeluarkan juga melalui urine
penderita.
c.
Alat Kencing dan Kelamin
Ini terjadi pada
beberapa jenis penyakit kelamin, misalnya gonorhoea, syphilis, AIDS dan lain – lainnya.
d.
Luka pada Kulit
Luka pada kulit
dapat dibedakan atas 3 macam, yaitu:
1. Luka akibat terjadinya
infeksi dan radang pada kulit (misalnya luka pada penyakit syphylis).
2. Luka akibat gigitan
binatang (misalnya gigitan nyamuk, kutu atau pinjal).
3. Luka yang dibuat dengan
sengaja (misalnya luka bekas suntikan).
Pada luka
(ulcus) akibat penyakit syphilis atau penyakit framboesia hama penyakit dikeluarkan
bersama cairan luka (exudat). Melalui gigitan nyamuk, kutu dan pinjal dapat
terisap keluar hama penyakit yang ada dalam darah penderita, misalnya pada penyakit
malaria typhus bercak pes. Melalui jarum suntik hama beberapa jenis penyakit
dapat juga terbawa keluar, seperti misalnya pada penyakit hepatitis infectiosa
dan AIDS.
4.
Cara – Cara Penularan
Yang
dimaksud dengan cara penularan penyakit adalah proses – proses yang dialami
oleh hama penyakit tersebut sehingga dapat masuk ke dalam tubuh calon
penderita. Masing – masing penyakit menular mempunyai cara penularan yang khas,
yang satu berbeda dengan yang lain.
Cara
– cara penularan tersebut adalah sebagai berikut :
a. Melalui
hubungan orang dengan orang (personal contact)
Personal
contact dapat dibedakan atas 5 cara, yaitu :
(1) Kontak fisik, contohnya
penularan penyakit syphilis melalui hubungan seksual.
(2) Melalui tangan
yang terkontaminasi, ini dapat terjadi misalnya pada penyakit kolera, seseorang
yang tangannya terkontaminasi dengan produk si penderita, kemudian makan tanpa
terlebih dahulu membersihkan tangannya.
(3) Melalui benda – benda
yang terkontaminasi .
Benda – benda bekas dipergunakan oleh penderita
dapat menjadi sarana penularan , seperti misalnya saputangan, handuk, piring,
sendok, gelas dan sebagainya, karena benda – benda tersebut telah
terkontaminasi dengan produk dari penderita yang sudah barang tentu penuh
dengan hama penyakit.
(4) Melalui titik ludah
(Droplet Infection)
Ini dapat
terjadi misalnya pada penyakit TBC paru dan Influensa. Pada saat penderita
bersin, batuk atau berbicara, secara tidak disadari akan disemprotkan butir –
butir yang amat halus dariludah dan ingusnya ke udara. Penularan akan terjadi
apabila butir – butir ludah atau ingus yang mengandung hama penyakit itu
terisap oleh orang lain pada saat bernafas.
(5) Melalui udara
(Air Borne Infection)
Butir – butir
ludah dan ingus seperti tersebut di atas mempunyai ukuran / diameter bermacam –
macama. Butir – butir yang sangat halus akan terus melayang – layang di udara,
sedangkan butir – butir yang cukup besar akan turun dan mengendap di
tanah. Butir – butir yang melayang di udara apabila mengering akan
meninggalkan inti yang berisi hama penyakit, yang disebut droplet nuclei,
sedangkan butir – butir yang jatuh di tanah apabila mengering akan membentuk
debu yang penuh dengan hama penyakit juga. Dengan perantaraan udara / angin
baik itu droplet nuclei maupun debu yang terkontaminasi itu akan dapat tersebar
sampai jauh, dan akan dapat menimbulkan penularan pada orang banyak melalui
pernafasan.
b.
Melaui Air ( Water Borne Infection )
Air dapat
menjadi sarana penularan beberapa macam penyakit, misalnya kolera, typhus,
parathyphus, dysentri, radang hati menular,lumpuh kanak – kanak dan penyabit
karena cacing. Penularan umumnya terjadi akibat orang mengkonsumsi
air yang telah tercemar oleh faeces manusia, tanpa direbus atau diproses
terlebih dahulu (faecal-oral infection).
c. Melalui Makanan (Food
Borne Infection)
Penyakit –
penyakit seperti yang telah disebutkan di atas juga dapat menular dengan
perantara makanan. Penularan dapat terjadi karena :
-
Makanan telah tercemar dengan hama penyakit akibat diproses oleh
orang yang sedang menderita sakit atupun carrier dari penyakit tersebut.
-
Makanan tercemar oleh hama penyakit tersebut dengan perantaraan
lalat.
-
Bahan makanan yang dimakan mentah tidak dicuci terlebih dahulu
dengan sempurna sebelum dikonsumsi, padahal sebelumnya telah disiram air
sungai / kali dan sebagainya.
Susu sapi dapat juga menjadi sasaran
penularan penyakit –penyakit tersebut, misalnya karena diproses oleh karyawan
yang sedang sakit ataupun carrier. Disamping penyakit – penyakit yang telah
disebutkan di atas, melalui susu sapi dapat juga ditularkan penyakit dari sapi
yang bersangkutan, yaitu penyakit Tuberculosis bovinum dan Brucellosis.
Itulah sebabnya maka susu sapi harus terlebih dahulu di pasteurisasi sebelum
dikonsumsi.
d. Melalui
Serangga (Insect Borne Infection = Arthropod Borne Infection)
Beberapa jenis
serangga dapat menjadi vektor beberapa macam penyakit seperti di bawah ini :
1 Malariandisebabkan oleh Plasmodium sp dan
ditularkan oleh nyamuk Anopheles sp
2.
Demam
berdarah disebabkan oleh virus dan ditularkan oleh nyamuk Aedes egypty dll
e. Melalui Alat – Alat
Kedokteran Yang Tidak Steril
Beberapa jenis
alat kedokteran misalnya jarum suntik, jarum tranfusi, jarum vaksinasi dan
sebagainya dapat juga menjadi perantara penularan beberapa jenis penyakit.
Penularan terjadi misalnya karena jarum bekas menyuntik orang lain, tanpa
terlenih dahulu disterilkan. Penyakit – penyakit yang dapat menular dengan cara
demikian misalnya penyakit hepatitis infectiosa dan AIDS
Untuk
menghindarkan terjadinya penularan penyakit dengan cara demikian, dewasa ini
telah banyak digunakan disposable syringe atau disposable needela, yaitu jarum
suntik dan pengisapnya yang sekali pakai harus dibuang.
5.
Pintu Masuk
Yang dimaksud
dengan pintu masuk adalah bagian – bagian badan yang dilalui oleh hama penyakit
sewaktu masuk ke dalam tubuh calon penderita. Disebut juga pintu infeksi. Pintu
masuk itu umumnya sama dengan pintu keluar, yaitu ;
a. Alat
Pernafasan
Yaitu hidung dan
mulut, misalnya pada penyakit TBC paru, influensa dan difteria.
b. Alat
Pencernaan Makanan
Yaitu mulut, misalnya pada penyakit kolera, dysentri
dan thypus perut
c.
Alat Kencing dan
Kelamin
Misalnya
pada penularan penyakit gonorhoea, syphilis dan AIDS
d.
Luka pada Kulit
Dapat
berupa luka pada gigitan hewan / serangga, misalnya pada penularan penyakit
malaria, DHF dan pes. Atau luka buatan misalnya bekas suntikan, pada penularan
penyakit Hepatitis infectiosa dan AIDS.
6. Kerentanan
Kerentana adalah
kesediaan dari tubuh calon tuan rumah untuk menjadi sakit. Tanpa adanya
kerentanan maka calon tuan rumah tersebut akanb tetap sehat meskipun mendapat
penularan hama penyakit. Dalam kenyataan hidup sehari – hari
meskipun kita dikelilingi dan diserang oleh hama penyakit yang tidak terhitung
jumlahnya, kita tidak selalu jatuh sakit. Hal ini disebabkan oleh adanya
mekanisme pertahanan tubuh yang dapat dibedakan atas 2 macam, yaitu :
pertahanan tubuh umum dan pertahanan tubuh khusus yang pembagian selengkapnya
adalah sebagai berikut :
Pertahanan Tubuh
Umum :
1.
Pertahanan tingkat pertama :
- kulit
yang utuh
- mukosa
yang utuh
- kuku
- rambut
- bulu
hidung
- ekskresi tubuh
2.
Pertahanan tingkat kedua :
-
tonsil
-
hati
-
limpa
-
kelenjar lymphe
Pertahanan Tubuh
Khusus :
1. Yang bersifat seluler :
-
antibodi
-
leukositosis
-
fagositosis
2. Yang berifat hormonal :
(a) Bawaan yaitu
konstitusi tubuh dan genetik tubuh
(b) Didapat :
1.
Bersifat aktif
Buatan
: immunisasi
Alamiah
: sembuh dari sakit
2.
Bersifat pasif :
Buatan
: pemberian serum
Alamiah :
diperoleh dari ibu
Seseorang
yang memiliki sistem pertahanan tubuh sempurna, baik yang umum maupun yang
khusus, akan sehat karena tubuhnya mampu mengalahkan semua hama penyakit yang
menyerangnya.
BalasHapusTerimakasih atas informasinya, Silahkan Kunjungi website kami ^^
http://fauziaherbal.com/obat-herbal-radang-sendi-lutut/